Bagi para penakluk gunung, Mahameru pasti sudah tidak asing lagi. Nama
lain dari puncak Gunung Semeru di Jawa Timur ini memang memiliki nilai
tantangan tersendiri bagi pendaki.
Mahameru merupakan nama lain
dari puncak Gunung Semeru. Mahameru merupakan puncak gunung tertinggi
yang ada di Pulau Jawa dengan ketinggan sekitar 3.676 mdpl. Gunung ini
berada di dua kabupaten sekaligus, yaitu Malang dan Lumajang.
Untuk
bisa menaklukan Puncak Mahameru, para pendaki biasanya menggunakan
jalur pendakian yang dimulai dari Ranu Pane, nama daerah di Kota Apel,
Malang. Dari sini, Anda bisa melanjutkan perjalanan menuju kawasan Danau
Ranu Kumbolo selama kurang lebih setengah hari.
Di lokasi ini,
para pendaki biasanya mulai mendirikan tenda untuk bermalam. Selain
melepas lelah, pendaki juga bisa menyaksikan indahnya Danau Ranu
Kumbolo. Pemandangan makin cantik saat pagi hari. Udara yang sejuk, air
danau yang tenang, dan cantiknya sunrise akan memberikan semangat baru
untuk melanjutkan perjalanan.
Selanjutnya, Anda harus terus
mendaki menuju Pos Kalimati. Pos para pendaki ini berada di ketinggian
2.700 mdpl. Asyiknya di pos dengan hamparan padang rumput ini, Anda bisa
menyalakan api unggun dari ranting-ranting pohon cemara yang sudah
kering.
Perjalanan bisa dilanjutkan ke arah timur dan menuju pos
selanjutnya, yaitu Arcopodo. Namun, Anda harus berhati-hati saat berada
di Pos Kalimati dan Pos Arcopodo, sebab ada hama tikus gunung yang bisa
saja menganggu perjalanan.
Selain itu, ada misteri yang
berkembang di tengah para pendaki selepas pos ini. Orang Jawa sering
menyebutnya dengan nama 'oyot kesimpar' yang berarti seseorang akan
tersesat. Tidak sedikit pendaki yang dibuat linglung di sini,
berputar-putar di lokasi yang sama.
Akan tetapi, Anda tidak perlu
khawatir. Misteri tersebut bisa saja tidak akan terjadi jika Anda
memperbanyak doa dan mengurangi sikap sombong di sepanjang perjalanan.
Walaupun itu hanya sebuah misteri, namun tidak ada salahnya untuk
diperhatikan selama pendakian.
Kawasan Arcopodo berada
diketinggian 2.900 mdpl. Kawasan ini merupakan daerah vegetasi terakhir
Gunung Semeru, selanjutnya Anda akan melewati bukit berpasir.
Dari
kawasan Arcopodo, Anda masih memerlukan waktu selama 3-4 jam berjalanan
untuk bisa sampai ke Puncak Mahameru. Perjalanan menuju puncak akan
semakin berat. Padang pasir yang curam dan licin menjadi tantangan
tersendiri. Ada baiknya jika semua barang bawaan, Anda tinggal di
Kawasan Arcopodo, sebab dikhawatirkan akan mempersulit perjalanan Anda.
Ketika
sampai di Mahameru, Anda akan disambut dengan suhu sekitar 4-10 derajat
celcius. Selain itu, tentu saja pemandangan indah yang mungkin saja
tidak akan pernah Anda lupakan seumur hidup. Ya, ini merupakan puncak
tertinggi di Pulau Jawa.
Matahari terbit akan tampak cantik dari
Mahameru. Belum lagi kabut tebal yang menyelimuti kawasan gunung, sangat
sayang jika tidak segera diabadikan.
Akan tetapi, pemandangan
yang indah di puncak gunung jangan sampai membuat Anda kurang
memerhatikan daerah sekitar. Di sebelah selatan Mahameru terdapat gas
beracun dan aliran lahar. Adalah Soe Hok Gie, seorang aktivis Indonesia
yang wafat di Puncak Mahameru pada tahun 1969 akibat menghirup gas
beracun tersebut.
Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim
kemarau, yaitu antara bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Pada
musim hujan, jalur pendakian sering longsor dan rawan badai.
Jadi, siapkan mental dan nyali Anda untuk menaklukan Puncak Mahameru. Selamat mendaki!
Sumber.
detik.com
No comments:
Post a Comment